20 March 2004

Dongeng Fajar

Dunia kelam saat itu,
Aku menunggu berita kelahiranmu pada senja kelabu
Lalu angin berteriak
Sontak aku terkejut, karena daun yang ringkih akhirnya meranggas menutupi pekarangan yang kutanami harap cemas
Kau titip pesan pada teriak angin
“Maaf, aku akan terlambat lagi menemuimu. Mungkin untuk beberapa tahun”
Maka bermainlah aku dengan zaman, sekedar menghilangkan kebosanan menunggumu

Firasat,
Mungkin hanya itulah yang kupunya
Sebentar lagi kau tampakkan senyum manismu
Kembalikan jingga esok senja

Pagi mengantar bening embun
Dia ceritakan banyak hal tentangmu
Untukmu lah aku masih sudi terlelap
Untuk terbangun dan tenggelam dalam dongeng dongeng fajar

alfalah

No comments: