kubawakan kau senja
ketika hari itu kita masih setia menjaga mimpi mimpi
lalu kutuang secangkir kopi pada seperempat malam kedua
kita akan tetap terjaga sampai larut nanti
untuk bisa menghadang nyata
kita masih terlelap saat ini
dimana seharunya masa depan menghampiri
lalu kita tersadar untuk pertama kali
harapan telah pergi mengubah wajah
jadi kenangan
tiada guna air mata,
kita adalah kita saat ini
masa depan harapan
masa lalu pelajaran
tetaplah terjaga
untukmu, untukku, untuk kita
untuk mereka
untuk membangun mimpi mimpi yang pernah menghampiri
27 February 2004
15 February 2004
Membagi Apologi
Sebentuk apologi tersaji di meja makan, menunggu kau bagi pada malam. Satu demi satu kau beri, lalu kau sisakan satu potong kecil di atas kursi. Terlupa untuk siapa. Keningmu tak henti berkerut sambil memutarmutar otak kosong. Tak ada perubahan, masih saja pelupa. Pesta pun usai.
Indahnian detik berlalu dan potongan itu sudahlah basi dimakan waktu tak bersisa. Satu malam bercengkerama dengan gemintang dan purnama. Bahaknya terdengar sampai menggoyang mejamu. Sampai detik itu purnama bercerita tentang lolongan manusia, yang diceritakan angin dingin padanya. Manusia itu masih mencari sepotong apologi yang kau janjikan. Dialah pemilik potong terakhir yang dimakan waktu. Dan manusia itu adalah manusia yang dilupakan waktu.
Indahnian detik berlalu dan potongan itu sudahlah basi dimakan waktu tak bersisa. Satu malam bercengkerama dengan gemintang dan purnama. Bahaknya terdengar sampai menggoyang mejamu. Sampai detik itu purnama bercerita tentang lolongan manusia, yang diceritakan angin dingin padanya. Manusia itu masih mencari sepotong apologi yang kau janjikan. Dialah pemilik potong terakhir yang dimakan waktu. Dan manusia itu adalah manusia yang dilupakan waktu.
14 February 2004
Mencari Tahu
kita mencari
diantara semak
digundukan pasir pantai
menggaruk tanah basah
meneropong guagua
kita mengaduk laut
membalik gununggunung
merapikan lagi pyramid
mengikuti komet berputar
menyelami tatasurya
lalu kita bertanya
pada ilalang
kepada terang
kita pinjam catatan bulan
sibak gulita
kita eja manteramantera
dan senandungkan doadoa
lalu nyalakan ribuan hari
hanya untuk
sesuatu yang pernah kita tahu
diantara semak
digundukan pasir pantai
menggaruk tanah basah
meneropong guagua
kita mengaduk laut
membalik gununggunung
merapikan lagi pyramid
mengikuti komet berputar
menyelami tatasurya
lalu kita bertanya
pada ilalang
kepada terang
kita pinjam catatan bulan
sibak gulita
kita eja manteramantera
dan senandungkan doadoa
lalu nyalakan ribuan hari
hanya untuk
sesuatu yang pernah kita tahu
04 February 2004
Apa itu duasatu ? #6
: ditempat sana
dimana rindu itu
yang akan mengantarku pulang
dimana rindu itu
yang akan mengantarku pulang
Apa itu duasatu ? #5
: diujung makna makna
apabila bumi ini berkaki
maka dia tidak berniat melaju lagi
apabila matahari merayu mati
maka rembulan jadi kuburan
apabila malam ini kiamat
maka biarkan aku menziarahi taubat
dan bila aku sempat
maka neraka tidak lagi kusebut tempat
apabila bumi ini berkaki
maka dia tidak berniat melaju lagi
apabila matahari merayu mati
maka rembulan jadi kuburan
apabila malam ini kiamat
maka biarkan aku menziarahi taubat
dan bila aku sempat
maka neraka tidak lagi kusebut tempat