engkaulah rinai hujan yang bercerita tentang pagi
seolah menahan lelap kita
untuk tetap terjaga dalam buaian mimpi
bangunlah,
saat ini kita akan mengeja hari
mengimla detik demi detik pada lembaran diari
seindah harmonisasi partitur
yang mengiramakan detak jiwa
takdir ini akan kulukis pada putik taman hati
dan biarkan ia merekah
serupa rona melati
hingga senja usai dan malam mengurai kelam
saat itu kita adalah sajak sajak cahaya
pada untaian rindu yang nisbi
berbingkai sahdu syahadah
alfalah 5:38 PM 9/12/2004
No comments:
Post a Comment