17 August 2004

Simfoni Tanpa Arti

perjalananku di taman awan kian lambat
terhalang mendung yang tibatiba padam dihari
makin tidak kumengerti musim hati
serupa rentetan harmoni pada kakikaki malam
ternyata hujan siang tadi tidak membawa guguran bunga pinus
masih tidak kupahami juga matahari

disini detik demi detik kian menggenapkan bilangannya
menyempurnakan sejarah membentuk arca
meninggalkan semua menggores sisa
waktuku habis untuk menggambar pelangi
hingga hanya biru yang tersisa pada abu
ah, biarlah semua berjalan
meskipun belum kutahu arah jarum jam

tolong catatlah dongeng purnama pada selembar daun
lalu titipkan pada angin
semoga dunia kan segera mengerti tentang cahaya
walau saat ini masih tidak tahu apa itu arti
tentang suasana yang putih
dimana sunyi bermuara
dan membunuh dirinya

alfalah.

No comments: